PENGERTIAN SISTEM EKONOMI.
SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan
tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya
terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga
ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan
berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh
masyarakat.
Sistem ekonomi
tradisional terdapat pada kehidupan masyarakat sederhana
yang menggantungkan pada hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam
sistem ekonomi ini rumah tangga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen
sehingga setiap rumah tangga hanya berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri.
Pada umumnya,
sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai
ditinggalkan. Misalnya Etiopia. Tapi pada umumnya, sistem ekonomi ini sangatlah
primitif dan hampir tidak ada lagi di dunia.
Ciri-ciri sistem
ekonomi tradisional adalah sebagai berikut:
1. Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.
2. Belum ada pembagian kerja dalam masyarakat.
3. Hanya sedikit menggunakan modal.
4. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan setiap
rumah tangga.
5. Masih menggunakan sistem barter dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya.
6. Proses produksi dan sistem distribusinya terbentuk
karena kebiasaan atau tradisi yang berlaku di tengah masyarakat.
7. Terpeliharanya sifat kekeluargaan dalam kehidupan masyarakat.
8. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan
bersifat sederhana.
Kelebihan sistem
ekonomi tradisional adalah sebagai berikut:
·
Tidak terjadi persaingan usaha karena semua kegiatan
dilakukan berdasarkan kebiasaan.
·
Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban
berat yang harus dipikul.
·
Dengan sifat kekeluargaannya, masyarakat hidup dalam
kebersamaan.
Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah sebagai berikut:
·
Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak
berusaha mencari keuntungan atau laba.
·
Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena
diakibatkan oleh pengaruh tradisi.
·
Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber
daya.
·
Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup saja, tidak untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan.
·
Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana,
sehingga produktivitas rendah
Referensi:
http://thedarkancokullujaba.blogspot.com/2012/09/sistem-ekonomi-tradisional.html
SISTEM
EKONOMI SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari
sistem ekonomi kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya
kesejahteraan yang merata. Ia adalah kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis
yang sepenuhnya menyerahkan siklus ekonomi pada mekanisme pasar yang
berkembang. Sedangkan dalam sistem ekonomi sosialis, Pemerintah mempunyai andil
besar dalam mengatur roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai perekonomian
masyarakat.
Penganut kedua sistem ini sama-sama
mengklaim bahwa salah satu sistem lebih baik dari yang lain, membuat rivalitas
antar sistem ini menjalar ke berbagai aspek kehidupan lainnya, mulai dari
politik, sosial, budaya sampai pada gilirannya berubah menjadi sebuah ideologi
yang menjadi pedoman dan spirit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pandangan sosialis mulai nampak pada abad
ke sembilan belas, mereka telah mati-matian memerangi pandangan-pandangan
ekonomi kapitalis. Munculnya sosialisme adalah akibat kedzaliman yang diderita
masyarakat karena sistem ekonomi kapitalis serta beberapa kekeliruan yang
terjadi di dalamnya.
Selanjutnya, Sistem ekonomi sosialis
mengikuti tiga prinsip yang berbeda dengan sistem ekonomi sebelumnya yaitu :
Pertama, Mewujudkan kesamaan secara riil.
Kedua, Menghapus kepemilikan individu sama
sekali atau sebagian saja.
Ketiga, Mengatur produksi dan distribusi
secara kolektif.
Kelebihan dan Kelemahan
Sistem Sosialis
Dalam praktiknya, sebuah sistem ekonomi
yang diterapkan guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat tidak lepas dari dua sisi yang bertolak belakang, yaitu kelebihan
dan kekurangannya. Demikian juga dalam sistemekonomi sosialis. Diantara
kelebihan sistem ekonomi sosialis adalah disediakannya kebutuhan pokok bagi
masyarakat, hal itu didasarkan perencanaan negara, dan semua hasil produksi
akan dikelola oleh negara.
Sedangkan kekurangan sistem ekonomi
sosialis antara lain; kebebasan ekonomi yang terbatas, hak dan kemampuan
individu kurang dihargai, menurunnya semangat dan gairah untuk berkreasi dan
berinovasi, pemerintah cenderung bersikap otoriter, dan terabaikannya pendidikan
moral
SISTEM
EKONOMI CAMPURAN
Sistem
ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem
sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang
berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran
menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan
itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada
sistem perpaduan/campuran tersebut.
Kelebihan system ekonomi campuran :
· Hak
individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
· Lebih
mementingkan umum dari pada pribadi
· Kebebasan
berusaha
Kelemahan system ekonomi campuran yaitu :
· Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan
· Banyak
terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh
individu
· Masyarakat yang kaya semakin kaya, dan yang miskin
semakin miskin.
· Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat
bilamana birokratnya korup.
Negara
yang menganut sistem ekonomi campuran adalah: Indonesia, Malaysia, Mesir
http://auliaaad.blogspot.com/2013/03/system-ekonomi-campuran.html
SISTEM
EKONOMI LIBERAL
adalah
teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti
Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem ekonomi klasik tersebut mempunyai
kaitannya dengan “kebebasan (proses) alami” yang dipahami oleh sementara
tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Meskipun demikian, Smith
tidak pernah menggunakan penamaan paham tersebut sedangkan konsep kebijakan
dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi bergerak ke arah menuju
pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi
yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.
Sistem ekonomi liberal disebut pula sistem ekonomi pasar. Dalam sistem perekonomian pasar keputusan mengenai masalah-masalah ekonomi yang utama merupakan hasil dari keputusan bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen perorangan. Dengan kata lain, masalah-masalah ekonomi yang utama tersebut diserahkan kepada pasar. Oleh karena itu, sistem seperti ini dikenal sebagai ekonomi pasar bebas atau ekonomi pasar. Jika sistem perekonomian komando ditunjukkan dengan sentralisasi pengambilan keputusan, dalam sistem ekonomi pasar, keputusan yang berhubungan dengan masalah ekonomi dasar didesentralisasikan, tetapi tetap terkoordinasi. Sebagai alat koordinasi utama adalah perangkat harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh karena itu, sistem ekonomi pasar sering disebut dengan sistem harga. Dengan demikian, dalam sistem perekonomian pasar, produsen dan individu (perseorangan) membuat keputusan-keputusan utama mengenai produksi dan konsumsi. Produsen berusaha untuk menghasilkan berbagai produk yang dapat mendatangkan keuntungan sebesar mungkin (menjawab masalah apa), dengan teknik produksi yang seefisien mungkin (menjawab masalah bagaimana). Di pihak lain, individu membuat keputusan tentang konsumsi, yaitu keputusan yang menyangkut bagaimana individu membelanjakan upah dan pendapatannya (menjawab masalah untuk siapa). Sistem ekonomi pasar ini pada awalnya dianut negara Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara liberal di dunia, tetapi secara murni, sekarang ini tidak ada satu pun negara yang menganut sistem ekonomi pasar.
Sistem ekonomi liberal disebut pula sistem ekonomi pasar. Dalam sistem perekonomian pasar keputusan mengenai masalah-masalah ekonomi yang utama merupakan hasil dari keputusan bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen perorangan. Dengan kata lain, masalah-masalah ekonomi yang utama tersebut diserahkan kepada pasar. Oleh karena itu, sistem seperti ini dikenal sebagai ekonomi pasar bebas atau ekonomi pasar. Jika sistem perekonomian komando ditunjukkan dengan sentralisasi pengambilan keputusan, dalam sistem ekonomi pasar, keputusan yang berhubungan dengan masalah ekonomi dasar didesentralisasikan, tetapi tetap terkoordinasi. Sebagai alat koordinasi utama adalah perangkat harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh karena itu, sistem ekonomi pasar sering disebut dengan sistem harga. Dengan demikian, dalam sistem perekonomian pasar, produsen dan individu (perseorangan) membuat keputusan-keputusan utama mengenai produksi dan konsumsi. Produsen berusaha untuk menghasilkan berbagai produk yang dapat mendatangkan keuntungan sebesar mungkin (menjawab masalah apa), dengan teknik produksi yang seefisien mungkin (menjawab masalah bagaimana). Di pihak lain, individu membuat keputusan tentang konsumsi, yaitu keputusan yang menyangkut bagaimana individu membelanjakan upah dan pendapatannya (menjawab masalah untuk siapa). Sistem ekonomi pasar ini pada awalnya dianut negara Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara liberal di dunia, tetapi secara murni, sekarang ini tidak ada satu pun negara yang menganut sistem ekonomi pasar.
Ciri Sistem Ekonomi Liberal adalah :
- Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.
- Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
- Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
- Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
- Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
- Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
- Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
- Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
- Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
- Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
- Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
- Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
- Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal, adalah:
Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.