KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Kemiskinan di Indonesia”.
Makalah ini
berisikan tentang informasi Pengertian Kemiskinan
atau yang lebih khususnya membahas tentang Kemiskinan di Indonesia.Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi dan bermafaat bagi kita semua.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata,kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Lubuklinggau, 15 November 2013
penyusun
penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Perumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan
1.4 Metode penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Kemiskinan
2.2 Masalah Kemiskinan di Indonesia
2.3 Faktor penyebab kemiskinan di Indonesia
2.4
Kebijakan
Antikemiskinan di
Indonesia
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut
berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan,
pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat
menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan
pemerintah dalam menangani masalah ini. Melihat kondisi negara Indonesia yang
masih memiliki angka kemiskinan tinggi, penulis tertarik untuk mengangkat
masalah kemiskinan di Indonesia dan penanggulangannya. Penulis berharap dengan
karya tulis ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka mengentaskan
kemiskinan dari Negara tercinta ini.
1.2 Perumusan Masalah
1.
Bagaimana
defenisi kemiskinan?
2.
Apa
masalah Kemiskinan di Indonesia?
3.
Faktor
apa yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia?
4.
Bagaimana
kebijakan menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
defenisi kemiskinan
2.
Mengetahui
masalah kemiskinan di Indonesia
3.
Mengetahui
faktor penyebab terjadinya kemiskinan
4.
Mengetahui
kebijakan menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia
1.4 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode studi pustaka dan browsing
internet dalam penulisan karya tulis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Defenisi
Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat
berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup .
Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan
yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian
orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Dari
berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk/jenis
kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:
1.
Kemiskinan
Absolut
Seseorang dikategorikan termasuk ke
dalam golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis
kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan,
sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan.
2.
Kemiskinan
Relatif
Seseorang yang
tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi
masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Kemiskinan
ini dilihat dari aspek ketimpangan sosial, karena ada orang yang sudah dapat
memenuhi kebutuhan dasar minimumnya tetapi masih jauh lebih rendah dibanding
masyarakat sekitarnya (lingkungannya). Semakin besar ketimpangan antara tingkat
penghidupan golongan atas dan golongan bawah maka akan semakin besar pula
jumlah penduduk yang dapat dikategorikan miskin, sehingga kemiskinan relatif
erat hubungannya dengan masalah distribusi pendapatan.
3.
Kemiskinan
Kultural
Kemiskinan ini berkaitan erat dengan
sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki
tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. mereka merasa miskin karena membandingkan dirinya dengan
orang lain atau pasrah dengan keadaannya dan
menganggap bahwa mereka miskin karena turunan, atau karena dulu orang tuanya atau
nenek moyangnya juga miskin, sehingga usahanya untuk maju menjadi kurang.
Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk
menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang
mempengaruhi kehidupannya. Ada tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga
miskin yaitu:
1.
Kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan dasar contohnya dapat dilihat dari aspek pengeluaran
keluarga, kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan,
dan kemampuan menjangkau perlindungan dasar.
2.
Kemampuan
dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama dalam mencari
nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan
peran dalam bidang kemasyarakatan.
3.
Kemampuan
dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dari upaya yang dilakukan sebuah
keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non
ekonomi.
2.2
Masalah Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal
antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu
pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan
rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan
untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan
kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.
Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan
program yang dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan
tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Penulis ingin
menitikberatkan karya ilmiah ini dengan 3 masalah utama kemiskinan di
Indonesia, yaitu: terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan
rendahnya mutu layanan kesehatan, serta terbatasnya dan rendahnya mutu layanan
pendidikan.
·
Terbatasnya
Kecukupan dan Mutu Pangan
Hal ini berkaitan dengan rendahnya daya
beli, ketersediaan pangan yang tidak merata, dan kurangnya dukungan pemerintah
bagi petani untuk memproduksi beras sedangkan masyarakat Indonesia sangat
tergantung pada beras. Permasalahan kecukupan pangan antara lain terlihat dari
rendahnya asupan kalori penduduk miskin dan buruknya status gizi bayi, anak
balita, dan ibu.
·
Terbatasnya
dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan
Hal ini mengakibatkan rendahnya daya
tahan dan kesehatan masyarakat miskin untuk bekerja dan mencari nafkah,
terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk tumbuh kembang, dan rendahnya
kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari terbatasnya akses layanan
kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas (Survai Sosial Ekonomi
Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi pada kelompok pengeluaran
terendah masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup.
·
Terbatasnya
dan Rendahnya Mutu Layanan Pendidikan
Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya
pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana pendidikan, terbatasnya jumlah guru
bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah sekolah yang layak untuk proses
belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat menjangkau secara merata
seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan antara penduduk kaya dan
penduduk miskin dalam masalah pendidikan.
2.3
Faktor
Penyebab Kemiskinan di Indonesia
Ada
dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu:
1.
Kemiskinan
alamiah
Kemiskinan alamiah terjadi akibat
sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, bencana alam,dan
karena seseorang atau
suatu masyarakat tak mau berusaha dengan kerja keras.
2.
Kemiskinan
buatan
Kemiskinan ini terjadi karena
lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat
tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia
hingga mereka tetap miskin.
Bila
kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu
pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor
penyebab kemiskinan antara lain:
1.
Kurang
tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya
puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.
2.
Kurangnya
dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan
mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya
yang tinggi
3.
Rendahnya
minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka kurang
mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan
kesehatan yang baik.
4.
Kurangnya
dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat
bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.
5.
Wilayah
Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau
seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi
perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah
perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan.
2.4
Kebijakan
Antikemiskinan di
Indonesia
Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan
suatu strategi dan bentuk intervensi yang tepat. Untuk mendukung strategi
tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran
atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu :
·
Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor
pertanian dan ekonomi pedesaan
·
Intervensi jangka menengah dan panjang meliputi:
Pembangunan sektor swasta, Kerjasama regional, APBN dan administrasi,
Desentralisasi, Pendidikan dan Kesehatan Penyediaan air bersih dan Pembangunan
perkotaan
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal
ini ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan
dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak,
dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat
penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.
Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
http://www.scribd.com/doc/1589